This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selamat Datang di Blog PNPM Mandiri Perdesaan-Bumi Bataraguru, Kab. Luwu Timur

Selasa, 29 Mei 2012

Pelatihan Kelompok SPP


PELATIHAN PENGURUS KELOMPOK SPP
SEBAGAI UPAYA MEMBANGKITKAN KESADARAN
BERORGANISASI PEREMPUAN
Oleh: Ruslan DM (Faskab Lutim)

Kelompok Simpan Pinjam Khusus Perempuan atau dalam perbendaharaan kata PNPM Mandiri Perdesaan lebih dikenal dengan singkatan SPP saja merupakan unsur yang sangat penting dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan. Karena harapan program terhadap kelompok ini sangat besar khususnya dalam meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada gilirannya akan berkontribusi besar dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat yang menjadi tujuan dan cita – cita mulia PNPM mandiri Perdesaan.

Salah satu anggota SPP di Kecamatan Towuti pada saat diverifikasi
Harapan yang besar ini ternyata belum sepenuhnya diikuti dengan kondisi real dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan. Kelompok SPP yang diharapkan akan menjadi tonggak ekonomi masyarakat desa melalui kemampuan kelompok – kelompok perempuan, ternyata masih jauh dari harapan kita semua. Kelompok SPP yang diharapkan akan menjadi wadah utamanya bagi kalangan perempuan untuk membangun organisasi keuangan yang kuat yang dapat membantu mereka dalam memenihi kebutuhan bersama dan indifidu ternyata belum dapat dikatakan berhasil bahkan masih jauh panggang dari api. Kelompok SPP yang kita harapkan menjadi wadah bersama dalam membangun kesadaran kolektif, ternyata banyak yang disalah gunakan dengan mengatasnamakan anggota-anggotanya ternyata hanya dimanfatkan oleh oknum – oknum ketuanya. Kondisi ini yang saya saksikan dan alami  khususnya di beberapa kabupaten yang pernah saya tempati tugas.

Peserta Antusia mengikuti materi yang disajikan oleh FK
Kondisi tersebut diatas tidak boleh dibiarkan berlarut – larut, apalagi kalau kita sampai berlaku masa bodoh terhadap apa yang terjadi, karena jika hal ini berlanjut, maka alamat kegagalan sebagai fasilitator dalam mengawal upaya – upaya pemberdayaan masyarakat tentu patut kita sandang, fasilitator gagal dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berkelompok dan mengorganisasikan diri dalam sebuah wadah kelompok yang kuat. Dan jika kondisi ini berlanjut sampai akhir program, maka niscaya masyarakat  akan kembali pada titi nol seperti ketika program belum masuk di wilayah mereka, dan jika ini yang terjadi maka sudah pasti fasilitator akan menanggung dosa sosial yang berlenjutan dan pasti akan dimintai pertanggungjawaban kita di hadapan Allah SWT.

Peserta serius menyimak materi yang disampaikan oleh Faskab
Berdasarkan kondisi tersebut diatas, maka Pengurus BKAD Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur dan mendapat dukungan sepenuhnya dari Fasilitator Kecamatan dan Fasilitator kabupaten merancang sebuah pelatihan penguatan kelompok SPP di kecamatan mereka dengan menggunakan dana dari surplus untuk alokasi kelembagaan (Pada awalnya rencana penggunaan dana surplus kelembagaan ini tidak disetujui oleh pihak FMS RMC V dengan alasan bahwa dana surplus alokasi kelembagaan tidak dapat digunakan untuk penguatan kelembagaan SPP karena kelompok SPP bukan bagian dari BKAD. Pikiran ini bertentangan dengan penjelasan PTO mengani pemanfaatan dana surplus untuk kelembagaan yang dapat digunakan untuk peningkatan kapasitas masyarakat). Dan setelah bermusyawarah pada tingkat kecamatan yang juga mendapat dukungan dari tim Fasilitator kecamatan dan Kabupaten, akhirnya disepakati bahwa pelaksanaan pelatihan Penguatan kapasitas bagi pengurus kelompok SPP di kecamatan Towuti dengan menggunakan dana surplus alokasi kelembagan harus tetap dijalankan karena tidak bertentangan dengan ketentuan program.


Faskab dan Kapolsek menjadi pada panel diskusi  
Pelatihan Penguatan Kapasitas bagi kelompok SPP ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan kesadaran kalangan perempuan akan pentingnya mengelola organisasi kelompok dengan baik agar dapat menjadi wadah pengembangan ekonomi masyarakat khususnya bagi anggota – anggotanya. Pelaksanaan pelatihan ditetapkan selama dua hari yaitu dari Tanggal 15 – 16 Mei 2012 bertempat di gedung pertemuan Kecamatan Towuti.  Jumlah peserta yang hadir 75 orang dari 100 orang yang diundang dan merupakan perwakilan dari pengurus 60 kelompok SPP di kecamatan Towuti dimana masing – masing kelompok rata – rata diwakili satu orang walaupun ada beberapa kelompok yang diwakili oleh dua orang pengurus.

Adapun materi – materi yang disajikan pada kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1.    Konsepsi PNPM Mandiri Perdesaan sebagai materi wajib untuk semua jenis pelatihan.
2.    Kebijakan PNPM mandiri Perdesaan mengenai Kelompok SPP
3.    Peran dan Partisipasi perempuan dalam pengembangan Ekonomi Kerakyatan.
4.    Strategi Kebijakan Pemerintah dalam mendukung pengembangan UMKM.
5.    Filosofi kelompok dan Tahapan perumusan Visi Kelompok
6.    Managemen dan Pengembangan Kelompok SPP
7.    Legalitas kelembagaan Kelompok paradigm Program
8.    Penguatan Administrasi Kelompok SPP
9.    Kearifan Lokal dalam Penanganan Masalah

Beberapa unsur penting melibatkan diri dalam menfasilitasi atau menjadi Narasumber dalam kegiatan Pelatihan ini diantaranya:
-       Kepala BPMPD Kabupaten Luwu Timur dengan materi: Peran dan Partisipasi perempuan dalam pengembangan Ekonomi Kerakyatan.

-       Camat Towuti: Strategi Kebijakan Pemerintah dalam mendukung pengembangan UMKM

-       Kapolsek Kecamatan Towuti dengan Materi: Kearifan Lokal dalam penanganan Masalah ( Diskusi Interaktif yang dipanel dengan Faskab)

-       Fasilitator Kabupaten Bidang Pemberdayaan: Filosofi kelompok dan tahapan perumusan Visi dan Misi Kelompok.

-       Fasilitator Kecamatan: Konsepsi PNPM Mandiri Perdesaan, Managemen Pengembangan Kelompok SPP, Penguatan Administrasi Kelompok SPP
-       Ketua BKAD Kecamatan Towuti : Legalitas kelembagaan kelompok paradigm program.

Foto bersama Pengurus BKAD, Faskab, dan FK-FT
Metode dan pendekatan yang diberikan juga beragam, dari unsur pemerintah lebih pada metode ceramah dan Tanya jawab sementara dari unsur Fasilitator dan BKAD menggunakan metode partispasi dan penugasan kelompok. Metode – metode dan pendekatan yang diberikan secara berbeda ini tidak membuat peserta bingung bahkan semakin memperkaya mereka dalam memahami beberapa materi dengan metode penyajian yang berbeda – beda.

Suasana pelatihan sangat hidup, peserta begitu antusias dalam mengikuti kegiatan ini, bahkan diantara peserta banyak yang membawa anak – anak mereka, sebagian sambil menggendong anak sambil menyimak dan mengikuti kegiatan diskusi kelompok, sebagian lagi anak – anakan yang sudah cukup besar bermain dihalaman gedung pelaksanaan kegiatan. Kondisi ini berlangsung selama dua hari pelaksanan kegiatan dan semangat peserta tidak kendur, hal ini terlihat pada saat penutupan kegiatan masih ada kurang lebih 70 peserta yang bertahan.

Sesaat sebelum diskusim kelompok sempatkan berfoto
Pemberian pemahaman dan pengetahuan selesai sudah, tinggal bagaimana melakukan penguatan – penguatan lanjutan agar benar – benar muncul kelompok – kelompok SPP atau kelompok simpan pinjam  yang benar – benar – benar melakukan kegiatan simpan pinjam untuk mendukung kebutuhan modal dan kebutuhan mendasar anggotanya dan tidak hanya menjadi kelompok pinjam – pinjam, semoga lahir kelompok SPP yang kuat dn mandiri dan tidak lagi menjadi kondisi seakan –akan berkelompok….. semoga pengurus kelompok yang sudah dilatih akan menjadi motovator bagi anggota kelompoknya dalam membangun kelembagaan kelompok yang kuat dan menjadi harapan bagi semua anggotanya. Amin.......