INOVASI RAPAT KOORDINASI
PNPM MANDIRI
PERDESAAN
KABUPATEN LUWU TIMUR
Banyak
yang menganggap bahwa Kegiatan Rapat
Koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan hanya sebagai rutinitas sehingga dalam
mengikuti kegiatan ini, peserta tidak berpartisipasi secara aktif bahkan
cenderung apatis, datang, duduk dan mendengarkan dengan cukup manis sambil
menunggu kapan selesai dan pulang kembali ke lokasi masing – masing.
|
Kepala BPMPDK Kabupaten Luwu Timur membawakan materi Pelayanan Prima |
Kondisi
ini cukup dipahami oleh Ibu Andi Tabacina Ahmad, Kepala BPM dan Pemdes
Kabupaten Luwu Timur yang baru manjabat sebagai kepala Badan pada tanggal 12
Maret 2012. Dalam Pandangan beliau kegiatan Rapat Koordinasi PNPM Mandiri
Perdesaan Kabupaten Luwu Timur harus dikelola lebih kraetif lagi misalnya
dengan metode outbound. Kaban yang lebih suka dpanggil Andita ini akhirnya
berdiskusi dengan timFaskab PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Luwu Timur
mengenai peluang untuk mengemas kegiatan Rakor Kabupaten dalam bentuk kegiatan
kelas dan kegiatan luar kelas. Gayung bersambut,karena tim Faskab juga
mengharapkan pelaksanaan rakor kabupaten memberikan pembelajaran tidak hanya
dari sisi informasi yang didapatkan tetapi diharapkan peserta juga mendapat
pengalaman dan pembelajaran yang berarti dalam mengikuti kegiatan Rakor
Kabupaten. Rakor Kabupaten ini akan dilaksanakan di Hotel Sinar Kasih Soroako,
sebuah hotel tertua di wialayah Tambang Nikel ini.
Berdasarkan
kesepakatan tersebut, maka disusunlah jadwal pelaksanaan Rakor diman secara
besarnya dapat digambarkan sebagai berikut:
1.
Hari
Pertama adalah kegiatan full didalam kelas dengan materi – materi yang telah
disiapkan oleh pihak Fasilitator Kabupaten bersama Panitia Pelaksanayaitu
Region Kecamatan Wasuponda, Towuti dan Kecamatan Nuha.
2.
Hari
kedua adalah kegiatan luar kelas yang dikemas dalam bentuk outbound, kegiatan
ini berlangsung kurang lebih 8 Jam yang berlokasi di Sekitar Danau Matano, dan
masih dilanjutkan dengan kegiatan kelas untuk mengikuti materi penguatan dengan
judul pelayanan prima yang dibawakan oleh ibu Kepala Badan.
Kegiatan
dalam kelas diisi dengan materi – materi sebagai berikut:
-
Informasi
terkini khususnya yang berkaitan dengan hasil kinjungan Ibu Deputi Koorprov
dibeberapa kecamatan ( Mangkutana, Tomoni dan Wotu) dimana masih menemukan
beberapa kekurangan dalam hal pencatatan pembukuan UPK dan yang berkaitan
dengan pengendalian dan pendampingan pihak Fasilitator Kecamatan. Materi ini
secara bergantian disampaikan oleh Tim Faskab PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten
Luwu Timur.
-
ReFleksi
Pengelolaan Kegiatan Prasarana Fisik (Pelelangan, Laporan prasarana dan
Sertifikasi serta Trial) dibawakan oleh Fastekab (Guntur Amir)
-
Managemen
Pengelolaan Pelatihan dan Pengelolaan Administrasi Program yang disampaikan
oleh Faskab Pemberdayaan (Ruslan Daud Mendogu)
-
Evaluasi
Laporan Keuangan dan Penanganan Maslah berdasarkan skala Prioritas yang
dibawakan oleh Faskeu (Andi Narwis).
Metode
yang digunakan adalah brainstorming, presentasi dan dialog. Para peserta cukup
antusias dalam mengikuti tiga materi ini, diskusi dan dialog juga berlangsung
cukup hidup antara pembawa materi dengan peserta yang terdiri dari unsur FK dan
FT, Pengurus UPK, Pendamping Lokal dan unsur PjOK. Kegiatan dalam kelas ini
berlangsung selama sehari penuh.
|
Jogging Pagi sebelum Outbound |
Hari
kedua adalah kegiatan luar kelas yang diawali dengan secara bersama – sama
mengikuti Senam pagi yang pandu oleh instruktur professional yang khusus
didatangkan dari Kota Masamba Kabupaten Luwu Utara. Kegiatan senam pagi
berlangsung dari jam 6.00 Pagi hingga jam 08.00.
Setelah
kegiatan Senam pagi usai, para peserta istrahat sejenak sampil sarapan pagi dan
tepat jam 08.30 seluruh peserta bersama dengan Tim Koordinasi PNPM Mandiri
Kabupaten Luwu Timur menuju lokasi kegiatan outbound yaitu dpinggir Danau
Matano Soroako. Kegiatan Luar Kelas ini diawali dengan senam ketawa, sebuah
senam untuk merilekskan pikiran masing – masing peserta dan membuang berbagai
permasalahan yang menganggu pikirannya sehingga dapat mengikuti kegiatan Outbounf dengan penuh
kecerian.
|
Senam Ketawa untuk merilekskan pikiran |
Pelaksanaan
kegiatan outbound ini dipandu secara langsung oleh Sekeretaris BPM dan Pemdes
Kabupaten Luwu Timur ( Ruslan R, M.Si). Berbagai permainan diberikan dan semua
peserta hanyut dan serius dalam mengikuti setiap tahapan dan bentuk permainan
yang diberikan oleh Instruktur begitupula dengan Ibu Andita (Kepala BPM dan
Pemdes Kabupaten Luwu Timur) serta Ibu PjOK Kabupaten Luwu Timur ( Ibu Sumiaty
Ilyas, M.Si). Kegiatan Outbund ini dapat digambarkan sebagai berikut:
1.
Berbaris
berdasarkan unsur – unsur yang telah ditetapkan oleh pihak instrukur. Adapaun
unsur kelompok yang ditetapkan adalah sebagai berikut: 1. Unsur PjOK, Satker
dan Unsur Tim Faskab. 2. Unsur Pengurus UPK dan Pendamping local. 3. Unsur
Fasilitator Pemberdayaan dan 4. Unsur Fasilitator Teknik.
|
Ha..hu... sambil maenyebutkan nama 5 orang kiri kanan |
2.
Membuat
lingkaran Kecil dan Lingkaran besar. Pada kegiatan ini Instruktur
menginstruksikan pada para Peserta jika
berdiri menghadap kedepan, maka semua peserta meneriakkan kata Hu.
Dan Jika Berdiri membelakangi, maka peserta meneriakkan kata Ha….
Dan jika berdiri menyamping maka seluruh peserta meneriakkan kata ha…
hu… berulang – ulang sambil mengoyangkan badan meniru gaya gorilla.
Permainan ini berlanjut, jika instrukutr menyebutkan kata Hu … pada salah
seorang peserta, maka peserta yang ditujuk harus mampu menyebutkan nama lima
orang yang berdiri disamping kanannya, dan jika mengatakan ha…, maka peserta
yang ditujuk harus mampu menyebutkan 5 nama peserta yang berada di samping
kirinya., Bagi yang tidak dapat menyebutkan secara lengkap maka peserta
tersebut akan mendapat hukuman dengan bentuk hukuman ditentukan oleh peserta,
tentu saja hukukamn yang diberikan adalah hukuman yang menghibur, misalnya
diminta menyanyikan lagu – lagu lucu atau menirukan gaya salah satu binatang.
3.
Kegiatan
berkutnya peserta diminta untuk berbaris dimasing – kelompok berdasarkan tahun
kelahiran, mulai dari paling kecil yang dilanjutkan dengan peserta dimnita
untuk membentuk barisan berdasarkan pada urutan nomor sepatu dari yang paling
kecil sampai yang besar. Kelompok yang dapat membtuk barisan paling cepat
mendapatkan hadiah tepuk tangan dari para peserta dan pihak Instruktur.
|
Ayo siapa yang paling panjang barisannya...... |
4.
Tahapan
selanjutnya peserta diminta untuk membuat barisan dengan bergandengan tangan
sepanjang yang bisa dilakukan dengan catatan tidak boleh terputus, untuk dapat
membuat barisan yang terpanjang, maka peserta dioblehkan untuk menggunakan apa
saja yang ada pada badannya yang sedang dipakai, maka masing – masing kelompok
berupaya menggunakan apa saja yang dimilikinya seperti baju, Tali sepatu agar
dapat menjadi barisan yang paling panjang. Sesi ini kelompok FT dinyatakan
sebagai kelompok dengan baris paling panjang.
|
Bisa gak balikkan badan tanpa mlepas pegangan???? |
5.
Seluruh
Kelompok kembali untuk membuat lingkaran kecil masing – masing kelompok dengan
cara bepegang tangan dan saling berhadap – hadapan . Instruksi yang diberikan
oleh oleh instrutur adalah semua kelompok harus dapat membalikkan badang dan
saling membelakangi dengan tidak melepaskan pegangan tangan masing – masing (
Kelompok yang terlihat melepaskan tangan dianggap gugur). Tahap ini yang
dianggap paling cepat melakukan adalah kelompok UPK.
|
Ibu kaban turut serta dalam acara outbound, salut buat Ibu |
6.
Kelompok
kembali pada barisannya masing – masing dan masih dalam bentuk lingkaran kecil,
dimana tetap berpegangan tangan, namun
tangan yang dipegang harus melewati selangkangan orang memiliki tangan. Masing
– masing kelompok berlomba memasukkan
Lingkaran Hulahu dari satu anggota kelompok ke lainnya sampai pada orang
terakhir. Instruksi yang diberikan oleh Instruktur adalah dengan posisi yang
ada masing – masing kelompok berlomba untuk memindahkan hulahu dari satu
peserta ke peserta lainnya hingga orang pertama dengan catatan tangan ytidak
boleh terlepas. Kelompom yang paling cepat
elakukan adalah kelompok Satker Kabupaten dengan tidak ada kesalahan
yang dibuat.
|
Memindahkan gelang hulahu tampa lepas tangan |
7.
Masih
dengan posisi lingkaran yang sama, masing – masing kelompok dimasukkan tali
yang melewati tangan yang dimsukkan pada selangkangan masing – masing peserta,
Pada tahapan ini peserta atau kelompok akan berlomba melepaskan tali yang ada
tanpa harus melepaskan pegangan tangan. Pada tahapan ini, Instruktur harus
mengulang beberapa kali karena ada saja kelompok yang salah dalam melakukan
sesuai yang diinstruksikan.Setelah semua siap, maka Instruktur memberikan aba –
aba untuk mulai, maka semua kelompok berusaha menjadi yang tercepat dalam melepaskan
tali tanpa harus melepaskan pegangan tangan. Tahap ini yang paling cepat
melakukan adalah tetap kelompok Tim Satker Kabupaten bersama Tim Faskab.
|
Bolanya jangan sampai jatuh yah.... |
8.
Kegiatan
Selanjutnya adalah Perlombaan membawa bola plastic diatas tandu dengan cacatan
bola yang ada tidak boleh jatuh. Pada sampai diujung lapangan harus dilanjutkan
oleh dua anggota Tim yang sudah siap dengan cara membawa bola dengan cara dijepit diperut sampai
pertengahan lapangan. Dan dipertengahan lapangan dua orang anggota Tim yang
sudah siap dan harus membawa bola dengan cara jepit dipunggung masing – masing.
Keduanya harus membawa bola tersebut sampai di garis star. Pada Sesi pertama
yang berlomba adalah Tim Satker Vs Tim UPK dan
PL yang dimenangkan oleh Tim UPK. Sesi kedua yang berlomba adalah Tim FK
Vs Tim FT yang dimenangkan oleh Tim FT. Pada acara Final Tim FT melawan Tim UPK
dimenagkan oleh Tim UPK.
|
Ayo.... siapa cepat sampai di finish..... |
9.
Kegiatan
Selanjutnya adalah perlombaan adu kecepatan dengan cara menginjak kayu yang
dipegang oleh masing – masing anggota kelompok sampai pada garis finis yang
telah ditentukan. Pada tahap ini masing – masing anggota kelompok sebanyak 10
orang saling berhadap – hadapan dengan memegang sepotong kayu yang akan
dijadikan pijakan oleh salah satu anggota kelompok untuk mencapai finis.
Anggota kelompok yang naik dikayu tidak boleh jatuh sampai diakhir tempat yang
ditetapkan sebagai garis finis. Bukan saja dibutukan kekuatan fisik tetapi juga
kecerdasan untuk berpindah agar yang ditugasi berjalan diatas kayu – kayu yang
dipegang tadi tidak terjatuh yang berakibat pada didiskualifikasinya kelompok
yang melanggar. Tahap Pertama Tim Satker melawan Tim UPK dan dimenangkan oleh
Tim UPK. Tahap kedua mTim FK melawan Tim FK dan dimenagkan oleh tim FT. Pada
saat Final yang menjadi terbaik adalah Tim UPK.
Diantara
beberapa kegiatan outbound sebagaimana yang disebutkan diatas, masih ada
beberapa kegiatan yang cukup memberikan semangat bagi para peserta untuk
terlibat dan berapartisipasi aktif tanpa melihat perbedaan posisi, semuanya
menjadi satu saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan Outbound
diakhiri dengan acara refreshing mandi – mandi di Danau Matono, yang merupakan
salah satu danau terdalam di dunia. Badan kembali segar dan siap lagi untuk
mnegikuti kegiatan selanjutnya.
Setelah
makan siang, para peserta kembali ke hotel dan beristrahat sejeknak untuk
menghilangkan penat selama kegiatan Outbound. Tepat pada pukul 14.00, kegiatan
kelas dilanjutkan dengan materi Pelayanan Prima ,yang lamgsung dibawakan oleh
ibu kepala BPM dan Pemdes Kabupaten Luwu Timur ibu Andi Tabacina Ahmad, M.Si
yang lebih suka kalau dipanggil Andita. Menurut Andita Inti dari Pelayanan
Prima adalah akumulasi dari Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap, lebih lanjut
beliau mengatakan bahwa pelayana prima adalah pelayanan yang dilakukan dengan
hati dan penuh keikhlasan atau Fibrant
Facilitation. Beberapa catatan materi tentang pelayanan prima adalah
sebagai berikut:
1.
Rapat
Koordinasi jangan dianggap sebagai rutinitas, tetapi yakin saja pasti ada
tambahan nilai yang didapat dari kegiatan Rakor baik disadari maupun tidak
disadari.
2.
Teori
sebaik apapun, jika tidak ditunjang sinergitas antara otak kiri dan otak kanan,
maka hasilnya akan kurang bermanfaat.
3.
Orang
bisa bertahan hidup tanpa makan beberapa hari, tetapi hidup tanpa harapan
kadang – kadang dapat membunuh.
4.
Sebagai
Fasilitator masyarakat, maka harus menerapkan pelayanan prima dalam setiap
kegiatan.
5.
Teori
dan aplikasi harus berjalan seimbang dan sinergis, tidak boleh yang satu
dianggap lebih penting dari yang lainnya.
6.
Pelayanan prima adalah bekerja dengan cinta, sepenuh hati dan ihlas.Bekerja karena
kesadaran ingin membangun bukan karena mengharapkan materi.
Metode
Rakor ini sangat berkesan diantara para peserta dan berharap agar Rakor – rakor
selanjutnya selalu ada inovasi yang diciptakan agar Rakor benar – benar dapat
memberikan pembelajaran bagi semua yang hadir. Dengan metode baru ini, tercatat
semua unsur yang harus hadir, semuanya hadir
sampai pada acara penutupan rakor. Kondisi yang belum pernah terjadi
dalam sejarah Pelaksanaan Rakor PNPM Mandiri Perdesaan di Bumi Batarguru ini
Kabupaten Luwu Timur yang merupakan harapan semua Fasilitator dan Pelaku –
pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di Kabupaten Paling Ujung Sulawesi Selatan ini.